Tips Ringan Mudik Dengan Moge


Tradisi mudik ribuan kendaraan bermotor biasa dijumpai menjelang Hari Raya atau Lebaran. Tidak hanya mobil dan motor kecil yang melakukan perjalanan kampung halaman jelang Lebaran, tidak sedikit pengendara motor besar atau moge yang juga mudik.


Khusus mereka yang mudik dengan moge, Ronald Sinaga dari DuniaMotor memberikan beberapa tips, terutama menyangkut aspek safety dan teknis kendaraan (Komponen Motor). Berikut tipsnya:

  • Jangan lupa mengecek noli, cek air radiator, dan semua cairan-cairan yang terdapat di motor, seperti minyak rem dan juga cek tekanan ban sebelum berangkat.

    "Yang paling penting pada saat kita jalan sudah memiliki tire repair kit untuk ban tubless. Tentunya moge rata-rata 99% memakai ban tubless. Kita bisa mendapatkannya di toko aksesori motor. Jadi jika kempes di jalan dan tidak ada tukang tambal ban, kita bisa memperbaiki ban sendiri. Kalau perlu bawa cairan anti paku. Kalau terpaksa mengisi cairan di jalan, cari tukang tambal ban, minta tolonglah memasukannya dan segera isi angin sesuai anjuran," buka Ronald.
  • Kebanyakan pengemudi moge, saat servis hanya memikirkan oli mesin saja, tetapi filter udara juga memerlukan perhatian. Pasalnya mesin butuh bernafas' juga. "Jadi jangan lupa cek filter udara, apalagi sudah di atas 5.000 km atau diatas 10.000 km, segera cek filter udara dan dibersihkan. Atau kalau sudah tidak bisa dibersihkan ganti dengan air filter after market seperti BMC Air Filter atau air filter bawaan pabrik," terangnya.
  • Aspek lainnya yang juga diperhatikan adalah Radiator Guard. Mungkin sudah banyak yang memakai radiator guard tapi masih banyak juga belum memikirkan apa kegunaan radiator guard. Radiator guard bisa melindungi radiator dari lemparan-lemparan batu atau kerikil pada saat biker di belakang kendaraan lain. Jikapun belum memiliki pelindung radiator, Radiator Guard Evotech Performance bisa jadi pilihan.

    "Jika ada lemparan batu yang mengenai radiator, maka radiator bisa jebol akibat lemparan tersebut. Efeknya mesin tidak akan hidup, mesin over heat karena tidak ada sirkulasi air untuk mendinginkan mesin. Dan perbaikan radiator tentunya sangat mahal apalagi diganti baru," sarannya.
  • Untuk urusan keselamatan, pakailah helm standar, jaket, sarung tangan dan boots. Yang perlu dipikirkan juga adalah udara dan cuacara di Indonesia yang panas dan lembab. Terkait dengan itu, disarankan untuk tidak memakai jaket kulit, meski fungsinya sangat baik melindungi terpaan angin dan melindungi kulit saat jatuh. Namun jaket kulit punya kelemahan, yakni sirkulasi udara yang kurang baik di dalam, berbeda dengan jaket yang terbuat dari nylon berjaring.

    Selain memiliki bahan nylon berjaring, lanjut Ronald, jaket harus ada perlindungan bahu dan lengan dengan baik. Salah satu merek jaket yang menawarkan hal ini adalah Alpinestars, yang punya perlindungan bahu dan lengan.

    "Makanya jaket kulit tidak direkomendasikan untuk perjalanan yang memakan waktu 6-12 jam. Jaket kulit bisa menimbulkan dehidrasi, kepanasan yang mungkin tidak disadari karena kita sedang berkendara. Apalagi saat mudik, pengendara akan merasakan panas yang lebih lama, meski pun memulai perjalanan pukul 04.00 pagi, Namun saat jam 06:00-12:00 matahari sudah mulai keluar dan panasnya luar biasa," imbuhnya.
  • Begitu juga helm. Disarankan memakai helm yang punya sirkulasi udara yang bagus buat kepala agar nyaman di perjalanan. Helm yang memiliki sirkulasi udara yang baik dapat mengurangi panas di kepala, berkendara menjadi tetap konsentrasi.

    Bagaimana jika mudik dengan moge terdiri dari 2 atau 3 riders? Disarankan memakai interkom, karena bisa saling memberikan informasi kepada sesama riders/teman. Sena Intercom bisa jadi pilihan Anda. Contohnya yang di depan bisa memberikan informasi kepada yang di belakang, jika - misalnya -- ada lubang di depan.

    Selain itu, dengan Sena interkom, pengendara bisa menerima telepon. Misalnya kalau keluarga atau saudara menghubungi untuk sekadar mengetahui keberadaan Anda. Hanya dengan one touch button dan Sena Intercom, biker bisa menerima telepon. "Cukup menekan 1 kali tombol di tengah maka sudah bisa menjawab telepon, dan tangan tetap memegang stang motor, sehingga bisa mengemudi dengan aman," ujarnya.
  • Tak kalah penting adalah pelindung kaki. Boots adalah pilihan terbaik. Untuk jarak jauh disarankan tidak memakai sepatu harian karena tidak memberikan proteksi/perlindungan dibutuhkan saat riding. Untuk menempuh perjalanan jauh, boots seperti Alpinestars bisa menjadi bahan pertimbangan lantaran sepatu ini punya perlindungan untuk pergelangan kaki, melindungi juga jari-jari di depan dan di bagian belakang kaki.

    "Sepatu ini sangat susah patah karena keras di bagian pergelangan, sehingga pergelangan kaki kita tetap terlindungi saat mungkin kita jatuh dan terjepit motor atau dengan motor lain, ini bisa memberikan perlindungan yang baik," terang Ronald.
  • Aspek terakhir, adalah sarung tangan. Jangan anggap sepele sarung tangan. Selain melindungi tangan saat jatuh, sarung tangan yang baik melindungi dari terpaan krikil yang bisa melukai tangan.

    "Itulah aspek safety pada saat kita riding. Walaupun ada kerikil-kerikil yang berasal lemparan kendaraan di depan kita, tangan pengendara tetap terlindungi," tutupnya.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
 
Template By Kunci Dunia
Back To Top